Passion Tanpa Batas untuk Kaum Difabel
loading...
A
A
A
JAKARTA - Modena Indonesia mengadakan “Limitless Passion” sebagai acara tahunan dan menutup tahun 2020. Di acara ini kaum difabel bisa menyumbang talenta dan karya di bidang seni, masak-memasak, atau sociopreneur.
Direktur PT Modena Indonesia Bagus Prastowo menerangkan, pihaknya ingin mengajak semua orang untuk menunjukkan semangat tanpa batas, dengan menyelenggarakan Modena Limitless Passion. Acara ini dimaksudkan untuk menjadi sarana penyaluran minat orang-orang di bidang seni, cooking maupun sociopreneur dengan aktivitas yang menyenangkan.
( )
“Acara ini juga diharapkan dapat memberikan pandangan serta ilmu yang baru untuk dipelajari,” ujar Bagus melalui siaran resminya, belum lama ini.
Di tengah kondisi pandemi, menurut Bagus, wadah berkreasi menjadi terbatas. Modena ingin menyediakan tempat untuk bisa menyeimbangkan kesehatan mental dan tetap menyalurkan passion.
“Di acara ini kami mengajak masyarakat untuk menyalurkan hobi tanpa mengenal batasan di mana dan kapanpun,” lanjut Bagus.
Acara ini dibuka dengan keseruan cooking demo oleh teman-teman difabel dari DignityKu. DignityKu merupakan organisasi yang menyediakan pelatihan khusus untuk penyandang disabilitas. Acara kemudian dilanjut dengan pemilihan lima besar 3D Art Installation karya mahasiswa bersama Ardi Gunawan dan Monica Hapsari sebagai panelis juri.
Highlight utama Limitless Passion berada di sesi unveiling Masterpiece Retrofridge. Menurut Bagus, sesi ini menghadirkan hasil karya Retrofridge dari seniman difabel Hana Madness, Aqil Prabowo, dan Anfield Wibowo yang diperlihatkan kepada tamu-tamu.
Dengan tema “Limitless”, Hana Madness, Aqil Prabowo, dan Anfield Wibowo menerapkan interpretasi sendiri tentang arti dari kata “tanpa batas” di produk Retrofridge. Melalui kegiatan ini orang-orang tersebut berhasil merangkul kekurangan mereka menjadi sebuah anugerah yang dimiliki. Masing-masing seniman turut menuangkan talenta yang bisa dilihat di setiap sisi produk Retrofridge.
( )
Hana Madness, seorang seniman doodle yang mengidap gangguan bipolar, menunjukkan arti kata Limitless dengan warna merah cerah dan mendekornya dengan karakter-karakter unik dalam karyanya yang berjudul "The Future is Colorful".
Puncak acara juga mengumumkan lelang Masterpiece Retrofridge yang sudah berlangsung di website Benih Baik. Seluruh hasil lelang didonasikan kepada Yayasan Mutiara Hati Magelang, sekolah yang memberikan pelatihan dan pendidikan kepada anak-anak difabel.
Direktur PT Modena Indonesia Bagus Prastowo menerangkan, pihaknya ingin mengajak semua orang untuk menunjukkan semangat tanpa batas, dengan menyelenggarakan Modena Limitless Passion. Acara ini dimaksudkan untuk menjadi sarana penyaluran minat orang-orang di bidang seni, cooking maupun sociopreneur dengan aktivitas yang menyenangkan.
( )
“Acara ini juga diharapkan dapat memberikan pandangan serta ilmu yang baru untuk dipelajari,” ujar Bagus melalui siaran resminya, belum lama ini.
Di tengah kondisi pandemi, menurut Bagus, wadah berkreasi menjadi terbatas. Modena ingin menyediakan tempat untuk bisa menyeimbangkan kesehatan mental dan tetap menyalurkan passion.
“Di acara ini kami mengajak masyarakat untuk menyalurkan hobi tanpa mengenal batasan di mana dan kapanpun,” lanjut Bagus.
Acara ini dibuka dengan keseruan cooking demo oleh teman-teman difabel dari DignityKu. DignityKu merupakan organisasi yang menyediakan pelatihan khusus untuk penyandang disabilitas. Acara kemudian dilanjut dengan pemilihan lima besar 3D Art Installation karya mahasiswa bersama Ardi Gunawan dan Monica Hapsari sebagai panelis juri.
Highlight utama Limitless Passion berada di sesi unveiling Masterpiece Retrofridge. Menurut Bagus, sesi ini menghadirkan hasil karya Retrofridge dari seniman difabel Hana Madness, Aqil Prabowo, dan Anfield Wibowo yang diperlihatkan kepada tamu-tamu.
Dengan tema “Limitless”, Hana Madness, Aqil Prabowo, dan Anfield Wibowo menerapkan interpretasi sendiri tentang arti dari kata “tanpa batas” di produk Retrofridge. Melalui kegiatan ini orang-orang tersebut berhasil merangkul kekurangan mereka menjadi sebuah anugerah yang dimiliki. Masing-masing seniman turut menuangkan talenta yang bisa dilihat di setiap sisi produk Retrofridge.
( )
Hana Madness, seorang seniman doodle yang mengidap gangguan bipolar, menunjukkan arti kata Limitless dengan warna merah cerah dan mendekornya dengan karakter-karakter unik dalam karyanya yang berjudul "The Future is Colorful".
Puncak acara juga mengumumkan lelang Masterpiece Retrofridge yang sudah berlangsung di website Benih Baik. Seluruh hasil lelang didonasikan kepada Yayasan Mutiara Hati Magelang, sekolah yang memberikan pelatihan dan pendidikan kepada anak-anak difabel.
(tsa)